Di atas ranjang biliknya, Putri (13), bukan nama sebenarnya, digagahi oleh pria berusia 38 tahun. Setahun berlalu, hubungan terlarang berdasar suka sama suka itu akhirnya terbongkar. Perut siswi kelas I MTS itu membesar. Ternyata, ia sudah hamil hampir enam bulan.
Awal terungkapnya kehamilan Putri itu diketahui dari kecurigaan sang orang tua yang mengetahui terdapatnya perubahan pada perut sang anak yang terlihat membesar.
Untuk memastikan, Putri kemudian diperiksakan di Puskesmas Tua Paya-Gunung Kijang. Dari hasil visum et repertum, Putri diketahui saat itu tengah mengandung jabang bayi berusia 23 minggu. Selain itu, selaput dara Putri juga diketahui telah robek akibat dimasuki benda tumpul.
Kepada orang tuanya Putri pun kemudian menceritakan kebenaran tentang penyebab kehamilannya. Sekitar 13 bulan lalu, di kedai kopi tak jauh dari tempat tinggalnya di Kelurahan Galang Batang Kecamatan Gunung Kijang Kawal, Putri berjumpa dengan seorang pria yang kemudian menyebutkan namanya Mistam.
Mereka selanjutnya berkenalan dan dilanjutkan dengan bincang-bincang seadannya. Entah apakah itu namanya cinta monyet, sejak perkenalan itu, Putri yang kerap berjumpa dengan Mistam merasakan benih cinta dalam benaknya. Demikian pula Mistam, pria tak memiliki pekerjaan tetap itu juga memiliki perasaan yang sama.
Atas dasar cinta, Mistam kemudian merayu Putri agar mau melayani hawa nafsunya. Katanya, perbuatan tersebut diibaratkan sebagai ungkapan rasa kasih antara mereka. Awalnya Putri menolak.
Usaha demi usaha terus dilakukan Mistam agar Putri mau melayaninya untuk berhubungan badan. Hingga pada suatu malam pada setahun silam, sekitar pukul 20.00 WIB, Mistam mendatangi rumah Putri. Mungkin takut diketahui oleh orang tua Putri akan hubungan mereka, Mistam memilih menemui Putri melalui jendela kamar.
Sambil berbisik memanggil, jendela kamar Putri ia ketuk. Mistam pun kemudian masuk setelah jendela terbuka. Dalam bilik kamar, tanpa diketahui orang tuanya, Putri kemudian kembali ia rayu. Seperti awalnya, Putri kembali menolak.
Namun dengan gigih, sambil memeluk dan menciumi pipi bocah terbilang bau kencur itu, Mistam terus merayu. “Tak apa-apa, kan tak ada yang lihat,” kata Mistam saat itu.
Lama-kelamaan, Putri akhirnya termakan rayuan juga. Ia kemudian pasrah di pelukan Mistam. Jadilah malam itu malam yang tak terlupakan. Kegadisannya direnggut pria yang berstatus pacar.
Berdasar pengakuannya, saat melakukan hubungan, Mistam yang telah mencapai orgasme, selalu “tembak di dalam.”
Sampai sepuluh bulan kemudian, perut Putri akhirnya membesar dan diketahui hamil hampir enam bulan. Orang tua Putri tak terima atas perbuatan Mistam yang telah menghamili anaknya yang masih di bawah umur ke pihak Polsek Gunung Kijang. Mistam pun akhirnya di bekuk dan diancam hukuman sesuai dengan pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI No.23 tentang perlindungan anak.
Kisah mengenai hamilnya Putri itu terungkap pada persidangan yang berlangsung tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, yang mengagendakan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dihadapan Majelis Hakim yang diketuai Bambang Caroko SH, Putri yang berstatus sebagai saksi korban menjelaskan kalau hubungan layaknya suami istri itu terus mereka lakukan hingga terakhir kali pada 23 November tahun lalu.
Putri tak ingat berapa kali mereka berhubungan. Yang ia ingat, saat berhubungan mereka selalu pada malam hari di bilik kamarnya, setidaknya tiga kali seminggu, selama sepuluh bulan.
Sementara itu, berdasar keterangan yang diberikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Siswanto SH, Mistam memberikan keterangan berbeda seperti apa yang diberikan saksi korban (Putri). Katanya, Mistam mengaku hanya sekali seminggu melakukan hubungan badan dengan didasari suka sama suka.
Selain itu, dijelaskan Siwanto juga, Mistam sempat menghadap orang tua Putri untuk menyampaikan niatnya meminang Putri. Namun niat itu ditolak mentah-mentah oleh orang tua Putri, dan memilih menyelesaikannya secara hukum.(ame/pmbintan)
Awal terungkapnya kehamilan Putri itu diketahui dari kecurigaan sang orang tua yang mengetahui terdapatnya perubahan pada perut sang anak yang terlihat membesar.
Untuk memastikan, Putri kemudian diperiksakan di Puskesmas Tua Paya-Gunung Kijang. Dari hasil visum et repertum, Putri diketahui saat itu tengah mengandung jabang bayi berusia 23 minggu. Selain itu, selaput dara Putri juga diketahui telah robek akibat dimasuki benda tumpul.
Kepada orang tuanya Putri pun kemudian menceritakan kebenaran tentang penyebab kehamilannya. Sekitar 13 bulan lalu, di kedai kopi tak jauh dari tempat tinggalnya di Kelurahan Galang Batang Kecamatan Gunung Kijang Kawal, Putri berjumpa dengan seorang pria yang kemudian menyebutkan namanya Mistam.
Mereka selanjutnya berkenalan dan dilanjutkan dengan bincang-bincang seadannya. Entah apakah itu namanya cinta monyet, sejak perkenalan itu, Putri yang kerap berjumpa dengan Mistam merasakan benih cinta dalam benaknya. Demikian pula Mistam, pria tak memiliki pekerjaan tetap itu juga memiliki perasaan yang sama.
Atas dasar cinta, Mistam kemudian merayu Putri agar mau melayani hawa nafsunya. Katanya, perbuatan tersebut diibaratkan sebagai ungkapan rasa kasih antara mereka. Awalnya Putri menolak.
Usaha demi usaha terus dilakukan Mistam agar Putri mau melayaninya untuk berhubungan badan. Hingga pada suatu malam pada setahun silam, sekitar pukul 20.00 WIB, Mistam mendatangi rumah Putri. Mungkin takut diketahui oleh orang tua Putri akan hubungan mereka, Mistam memilih menemui Putri melalui jendela kamar.
Sambil berbisik memanggil, jendela kamar Putri ia ketuk. Mistam pun kemudian masuk setelah jendela terbuka. Dalam bilik kamar, tanpa diketahui orang tuanya, Putri kemudian kembali ia rayu. Seperti awalnya, Putri kembali menolak.
Namun dengan gigih, sambil memeluk dan menciumi pipi bocah terbilang bau kencur itu, Mistam terus merayu. “Tak apa-apa, kan tak ada yang lihat,” kata Mistam saat itu.
Lama-kelamaan, Putri akhirnya termakan rayuan juga. Ia kemudian pasrah di pelukan Mistam. Jadilah malam itu malam yang tak terlupakan. Kegadisannya direnggut pria yang berstatus pacar.
Berdasar pengakuannya, saat melakukan hubungan, Mistam yang telah mencapai orgasme, selalu “tembak di dalam.”
Sampai sepuluh bulan kemudian, perut Putri akhirnya membesar dan diketahui hamil hampir enam bulan. Orang tua Putri tak terima atas perbuatan Mistam yang telah menghamili anaknya yang masih di bawah umur ke pihak Polsek Gunung Kijang. Mistam pun akhirnya di bekuk dan diancam hukuman sesuai dengan pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI No.23 tentang perlindungan anak.
Kisah mengenai hamilnya Putri itu terungkap pada persidangan yang berlangsung tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, yang mengagendakan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dihadapan Majelis Hakim yang diketuai Bambang Caroko SH, Putri yang berstatus sebagai saksi korban menjelaskan kalau hubungan layaknya suami istri itu terus mereka lakukan hingga terakhir kali pada 23 November tahun lalu.
Putri tak ingat berapa kali mereka berhubungan. Yang ia ingat, saat berhubungan mereka selalu pada malam hari di bilik kamarnya, setidaknya tiga kali seminggu, selama sepuluh bulan.
Sementara itu, berdasar keterangan yang diberikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Siswanto SH, Mistam memberikan keterangan berbeda seperti apa yang diberikan saksi korban (Putri). Katanya, Mistam mengaku hanya sekali seminggu melakukan hubungan badan dengan didasari suka sama suka.
Selain itu, dijelaskan Siwanto juga, Mistam sempat menghadap orang tua Putri untuk menyampaikan niatnya meminang Putri. Namun niat itu ditolak mentah-mentah oleh orang tua Putri, dan memilih menyelesaikannya secara hukum.(ame/pmbintan)
0 komentar:
Posting Komentar