Pages

Senin, 17 November 2014

Tips Menghentikan Onani



Terlepas dari sikap kita masing-masing terhadap onani dan alasan yang mendasarinya, tentunya kita setuju bahwa "segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik". Nah, Jika di antara kita ada yang rajin beronani ria dan ingin mengendalikannya (dengan alasan apapun), berikut ini ada sejumlah hal yang bisa dilirik sebagai langkah-langkah untuk mengurangi (kalau bisa, menghilangkan) kebiasaan onani. Tertarik? Coba kita lihat :

Niat, tujuan, target dan strategi serta waktu evaluasi kemajuan mesti ditetapkan sejak awal. Juga, siapkan hadiah dan hukuman sebagai imbalan. Contohnya, sewalah film kesukaan. Jika berhasil memenuhi target, tontonlah; Jika gagal, kembalikan saja;

Punya diary? Nggak ada salahnya untuk melihat catatan kegiatan "O" itu, misalnya berapa kali sehari / seminggu, pada jam berapa saja dilakukan, kejadian apa yang mengiringinya, dimana dan pada suasana apa saja onani dilakukan. Ngapain pakai lihat catatan segala? Untuk bikin kalender pencapaian target, tentunya;

Susunlah sebuah daftar berjudul "Aktivitas yang Kusukai". Kemudian tuliskan "Onani" (dan aktivitas lain yang berkaitan dengan seks) pada nomor satu, kemudian aktivitas nomor dua, tiga, dan seterusnya. Syaratnya, haruslah aktivitas yang bisa kita lakukan, menyenangkan, dan positif;

Biasanya onani dilakukan di pagi hari dan menjelang tidur pada malam hari. Nah, silakan beronani kecuali di waktu-waktu tersebut;

Jika langkah 4) berhasil, coba langkah selanjutnya: Biasanya onani dilakukan pada saat kita menghadapi suatu masalah, dan kita butuh "rekreasi" sejenak untuk melupakannya. Nah, pilihlah sebuah aktivitas dari daftar untuk dilakukan pada saat kita ingin beronani saat menghadapi masalah;

Onani juga sering dilakukan pada saat tidak ada orang di sekitar kita untuk diajak komunikasi. Nah, usahakan untuk selalu berada di tengah-tengah orang lain;

Onani juga biasanya dilakukan setelah melihat sesuatu yang syuuur. Nah, kurangi konsumsi menu "sjurasic" itu kalau memang pingin mengurangi onani. Cara lain, pakailah karet gelang di tangan. Jika lewat sebuah "pemandangan yang indah", kita bisa menjepret lengan kita untuk mengalihkan perhatian;

Onani juga menjadi pilihan pada waktu tidak bisa tidur atau terjaga di tengah waktu tidur. Nah, kita bisa pilih: Berusaha kembali tidur atau tetap bangun. Jika pingin tidur lagi, pilih aktivitas yang menimbulkan kantuk. Jika ingin tetap terjaga, lakukan aktivitas yang disukai dan menuntut konsentrasi (misalnya, main game) atau lebih baik mandi keramas. Bagi yang muslim bisa dilanjutkan dengan shalat tahajud;

Olahraga bisa meningkatkan vitalitas, sehingga dorongan seksual juga meningkat. Tapi, olahraga juga menghabiskan tenaga yang sedianya digunakan untuk onani. Jadi, tetaplah berolahraga dan hindarilah hal-hal yang mendorong untuk onani;

Onani sering jadi kelanjutan dari ngelamun jorok. Nah, selain teknik karet gelang di atas, selalu sibukkan dirimu dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Misalnya, jika PR untuk hari ini sudah dikerjakan, lanjutkan dengan PR untuk besok, atau koreksi lagi untuk meningkatkan kualitas PR-mu;

Cobalah untuk menantang dorongan onani. Jika biasanya kita "menyerah" setelah 1 minggu, lain kali coba untuk durasi dua minggu. Ada beberapa "senjata" yang bisa kita gunakan untuk melawan dorongan onani, misalnya meditasi, doa, wacana diri, dll;

Setelah periode waktu tertentu (misalnya satu bulan), evaluasi keberhasilan program. Temukan dan perbaiki kegagalan program.

Nah, selamat mencoba dan semoga berhasil.

Sumber: Berbagai sumber

Minggu, 16 November 2014

5 Alasan Pria Pergi ke Klub Striptis



Umumnya pria senang mengunjungi klub malam. Tidak hanya sekadar untuk minum-minum saja, tetapi mereka juga ingin melihat para penari meliukkan tubuh dan berbugil ria.
Melihat penari-penari mengenakan busana minim dan menanggalkan pakaian satu per satu hingga bugil dipercaya dapat memuaskan birahi pria.
Lantas, apa alasan lain yang membuat kaum Adam senang mendatangi klub striptis? Pemaparan dari Askmen berikut dapat menjawabnya:

1. Ingin menikmati kemolekan tubuh penari striptis

Pria paling senang mendatangi klub striptis hanya untuk melihat wanita seksi tampil dengan busana super minim dan tidak dibalut sehelai benang pun.

Setelah menyaksikan aksi wanita seksi di tempat ini, hasrat pria pun langsung tersulut. Tak heran bila mereka senang berlama-lama di tempat tersebut.

Pengunjung klub striptis tidak hanya pria dewasa. Pria paruh baya berusia 60-an pun masih banyak yang mengunjungi tempat sensasi ini.

2.Penari striptis membuat pria lebih bahagia

Saat pria tengah stres dengan masalah di kantor dan rumah tangga, mereka senang mengunjungi klub malam. Konon, aksi penari striptis yang meliukkan tubuhnya dengan gerakan sensual disinyalir dapat membuat mereka rileks.

3.Penari striptis membuat fantasi seks pria lebih "liar"

Kehidupan seks dalam perkawinan sering mengalami pasang surut. Rasa bosan pun hingga dan tak bisa dihindari.Karena alasan itulah, pria bersemangat mendatangi klub malam untuk melihat pertunjukan striptis wanita-wanita seksi.

Saat menikmati pertunjukan tersebut, pria senang berfantasi seks lebih "liar" dari biasanya. Alasan inilah yang membuat pria rela menghabiskan malam dengan menonton para penari striptis beraksi menggoda.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada beberapa pria yang bermalam dengan salah satu penari striptis di kamar hotel.

4.Pria rela membayar pertunjukan striptis

Karena telah membayar pertunjukan para penari striptis, banyak pria yang tak mau rugi dan menikmatinya hingga akhir acara. Mereka menuntut mendapatkan pemuasan visual dengan menyaksikan aksi para penari meliukkan tubuh tanpa dibalut sehelai benang.

5.Klub malam tempat yang memberikan ketenangan

Pria sering datang ke klub malam untuk menghilangkan stres. Mereka berharap mendapatkan hiburan ketika berkunjung ke tempat tersebut. Atau, saat rasa marah atau kesal tengah melandanya. Untuk itu, pergi ke klub malam disinyalir dapat mengembalikan kehidupannya lebih bergairah.

Mungkinkah anda yang sedang membaca artikel ini pingin mencobanya. ya semua terserah anda.

Sabtu, 15 November 2014

Pijat Erotis Membangkitkan Gairah Seks


Menjalin keintiman dengan pasangan bisa dilakukan dengan pijatan. Pijatan erotis yang anda lakukan, selain memberitahukan kepada pasangan betapa anda mempunyai perhatian padanya juga merupakan salah satu pemanasan sebelum memulai permainan seks.

Selain itu dari hasil penelitian diungkap bahwa pasangan yang menyediakan waktu untuk melakukan pijatan akan membawa kenikmatan lebih saat berhubungan intim. Atau paling tidak dengan pijatan erotis dapat menjadi pemanasan guna meregangkan otot-otot sebelum melakukan aktivitas seks.
Tahap pertama dalam melakukan pijatan adalah, mintalah pasangan anda dalam posisi berbaring agar lebih leluasa. Jika perlu gunakan pelembab aroma terapi. Kemudian anda bisa mulai meremas dan memijat bagian-bagian tubuhnya dan beri tekanan yang bervariasi.
Bagian punggung merupakan daerah yang paling peka jika anda mampu melakukannya dengan benar. Lakukan pijatan dengan lembut dan sesekali cepat untuk meningkatkan sirkulasi darah. Untuk mengurangi keteganggan, anda bisa melakukan gerakan halus pada bagian tengkuk dan leher.
Apabila ototnya mengendur pada wilayah tengkuk arahkan gerakan menuju bagian punggung. Selanjutnya lakukan dengan gerakan lingkaran kecil yang menelusuri tubuhnya.
Dalam melakukan pijat erotik ini, anda juga bisa menggunakan oil atau body lotion. Tuang ketelapak tangan anda lalu gosok ke telapak tanggan, setelah terasa panas baru pijat dengan lembut.
Dengan satu tangan, pijatlah bagian depan tubuh sementara tangan yang lain memijat dada. Lakukan penjelajahan singkat denganmenaiki tubuhnya di wilayah antara dada dan genital. Lalu pijatlah pada bagian dalam, perut, dada dan paha. Berikut ini persiapan sebelum anda mulai melakukan pijatan.
Pemijatan sebaiknya dilakukan di tempat yang datar. Atur suhu ruangan agar sejuk. Kunci pintu kamar, matikan lampu dan anda bisa menyalakan lilin. Kalau perlu putar musik dengan alunan yang lembut. Anda dan pasangan memakai pakaian yang seksi dan seminim mungkin. dan buatlah suasana yang romantis

Jumat, 14 November 2014

Perlukah Tetes Darah Keperawanan ?


Tidak perlu!” jawaban tegas seakan terlontar dari mulut mayoritas remaja (63 persen) yang disurvei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tetes darah keperawanan kebanyakan remaja saat ini pertama mengalir bukan di malam pertama pernikahan, tapi di malam pertama pacaran. Tak peduli apakah saat mereka pacaran itu masih sekolah SMA atau malah SMP. Bukan itu saja, tetesan darah lain juga mengalir saat pacaran: tetesan darah bayi yang digugurkan.

Jawa Pos melaporkan hasil survei BKKBN akhir tahun 2008 sebagai berikut:

Remaja Cicipi Seks Capai 63 Persen
Data Terbaru dari BKKBN


Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengaku prihatin dengan kondisi moral remaja Indonesia. Menurut hasil survei yang diterima lembaga tersebut, 63 persen remaja di Indonesia pada usia antara SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Ironisnya, 21 persen di antaranya dilaporkan melakukan aborsi.

”Hasil survei terakhir itu dilakukan di 33 provinsi sepanjang 2008 dan itu dikuatkan pengakuan mereka sebagai subjek,” kata Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN M. Masri Muadz

Masri mengatakan, persentase remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Berdasar data penelitian pada 2005-2006 di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar, angka itu sempat berada pada kisaran 47,54 persen. Namun, hasil survei terakhir 2008 meningkat menjadi 63 persen. ”Perilaku seks bebas remaja saat ini sudah cukup parah. Peran agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut,” katanya.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang mendorong remaja usia sekolah SMP dan SMA melakukan hubungan seks di luar nikah. Di antaranya, pengaruh pergaulan bebas, faktor lingkungan dan keluarga yang mendukung ke arah perilaku tersebut, serta pengaruh perkembangan media massa.

Dengan perilaku seperti itu, remaja sangat rentan terhadap risiko kesehatan, seperti penularan penyakit HIV/AIDS, penggunaan narkoba, serta penyakit lain. Sebab, data Departemen Kesehatan hingga September 2008, dari 15.210 penderita AIDS atau orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia, 54 persen adalah remaja.

Saatnya bermawas diri bagi yang punya keluarga dengan usia di atas kecuali kalau memang Anda begitu tidak peduli dengan semua itu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

"Bagaimana Mengubah Modal Rp 350.000,- Menjadi Penghasilan Rutin Rp 75 Juta/Bulan dari Bisnis Sederhana di Internet?" info lengkap Klik disini!

E-book Download "Tehnik Arab-Sudan Untuk Memperbesar Penis + Menambah Ereksi KERAS & KUAT + ML Tahan Lama" klik disini untuk download atau klik webnya disini!

"Anda Dapat Bertambah Tinggi 2 cm s/d 10 cm Dalam Waktu 4 Bulan" Caranya? download ebooknya disini atau Klik disini!

Download Ebook "SOLUSI SOAL CINTA: BUATLAH WANITA JATUH CINTA KEPADA ANDA, Cara Memikat Wanita Idaman" klik disini untuk download atau klik webnya disini

Kecantikan Aura Kasih